Bagaimanakah caranya kusampaikan? bahwa kau lebih dari sekedar indah

Bagaimana caranya mesti aku ungkapkan??

Bagaimana caranya mesti aku ungkapkan?
Bagaimana pula caranya ku menyampaikannya.....

Kepadanya yang selalu membuat aku rindu, membuat aku ingin bertemu,

Berjuta juta puing sayatan luka takan pernah terasa bersamamu

Semuanya serasa ringan, serasa lebur menjadi hal yang indah...

Kau...

Seorang yang kejam! membuat aku miris karena rinduku padamu

Kau...

Seorang yang tak berperasaan! membubuhkan cinta hingga tumbuh begitu subur

Kau... Lah, orang yang ku cintai, ku kasihi. melebihi dari sesuatu yang ku tau di dunia ini

Bagaimana caranya ku sampaikan padanya??

Bahwa kau, bukan hanya sekedar indah........        ?

Bukan hanya sekedar pelangi yang melintang dalam paparan hidupku yang lapang

Bagaimanakah aku dapat mengatakannya.... mengutarakannya

Bahwa kau adalah anugrah terindah yang pernah ku miliki

Kau itu...

Layaknya Kamus, sulit di baca, sulit di hafal, dan sulit dimengerti...

Namun kau,,mempunyai banyak arti,, jutaan makna mendalam yang... Begitu berati

Begitu Berharga.

***

 

***

Tuhan, suatu saat... sampaikan padanya...

Tentang apa yang tak mampu aku ungkapkan saat ini, esok atau kelak.

Tentang diriku atau dirinya...

Tentang... bagaimana aku menyampaikan...

yah meskipun sebenarnya tak perlu ku jelaskan lagi mengapa aku nyaman bersamanya.

"Setiap detik, Setiap Waktu"

God,,, never give us, we want! But God, always give us,,, "Wee Need" trust it!!

Tak padam di dera goda dan massa..... pasti kan dipersatukan, yakinlah,,,,

Suatu saat aku akan menemukanmu. Selalu...

Mulai mendung.... yah, sepertinya hampir turun hujan.
Hatiku lagi lagi tergetar dengan suaranya yang seakan membuatku indah....
Membuat indah yang tak terlupakan...
Mungkin inlah yang manusia katakan, yang manusia sebut "itu cinta!"
Tapi bulshit dengan kata kata cinta, terkadang cinta itu menyakitkan, tak menjanjikan, tak terobsesi kedamaian

Aku kembali terduduk letih, pasrah membatini diri

Sebulir percikan air mata api menyesakan diri menetes dan mengalir panjang, 

membuat aku termenung dengan ngaungan panjang di hati.... ngaungan yang tak pernah kan usai
yang entah sampai kapan batin ini kan menjerit dengan lolongan yang lengkingannya menyakitkan
Entah seberapa dalam luka yang tergores dalam lubuk hati yang terdalam
Entah seberapa lama massa yang dihabiskan untuk menyimpan dan menerimanya dengan ikhlas
Entah seberapa panjangnya usia untuk membenamkannya di benak
Entah seberapa kuatkah kesabaran yang kupersiapkan dalam relung jiwa yang hampir kosong ini
Aku, sendiri menatap penuh sendu seolah tak terjadi apa apa,seakan tak ada luka dalam dada
Luka yang kan menyayat tubuhku perlahan dan penuh kepastian

Mungkin takdir kan berkata lain, namun tak ada kata menyerah untuk mengarunginya
karena sesungguhnya... kedewasaan kita teruji dalam kesakitan ini
Kemapanan pikiran kita terasah dari dalamnya luka yang tak terobati
Keikhlasan kita terpatri dari keterbelakangan kita ini
dan keagungan hati kita terbayar dengan apa yang Tuhan berikan kepada kita,

Karena yang aku tau hanya satu hal

"Tuhan Tak akan pernah memberi apa yang kita mau,  melainkan Tuhan... selalu memberi apa yang kita butuhkan"