Sekujur tubuhku kemudian tersentak,, dan lunglai di perapian itu,
Setelah itu....
Kau dating dengan tiba tiba mendekapku dari belakang
Dan aku terperangah karenamu, kau menatapku dalam…. Seakan menyeruakan cintamu melalui pancaran matamu, yang indah..yang membuatku tak mampu berucap sepatah katapun
Aku dan diriku berlalu tanpa arah dan waktu yang pasti…
Hanya ada satu kata, hanya satu kata yang aku mengerti,,, yang aku persembahkan untukmu
“Cinta” ya..hanya kata itu yang terlintas di benakku saat ini.
Aku seakan gontai menuju dinding atap itu, serasa tak mampu.. meraihmu.
Kemudian…………………. “Aku terjatuh”
Lalu terdiam, sejenak menghela nafas panjang.. dan tersadar akn sesuatu
Sedang apa diriku ini ? betapa bodohnya….!
Tubuhku ini seakan membeku karena cintaku yang kau sayat, kau kuliti garang.
Mataku pedih, kaku, terluka tergores oleh hasrat cintamu!!
Enggan aku melihat baying baying dipelupuk mataku tentang dirimu,,Aku berlari
Nafasku sesak, dadaku pengak!! Aku seolah dihisap waktu yang sombong….
Ku memejamkan mata, gelaaaappp tiada membayang, lengang….
Lalu menghilang tanpa kata
Nadiku tersentak ketika ku melihat bayangan hitam berkelebat dan berkelebat lagi
Serasa kau melahapku dengan tatapan matamu yang garang…
Aku terengah engah berlarian di kabut udara yang pekat itu
Kudekap erat tubuhku yang kecil dan lemah, renta karena cintamu
Seketika aku tersadar, tersadar akan satu hal yang selama ini terpendam didadaku
Aku terbakar karena kobaran api cintaku padamu
Aku tersiksa dengan cambukan cintamu yang keras, kejam!
Aku terpuruk getirnya cinta yang tak terbalaskan olehmu…. Sadis.
Aku selama ini terlena,, terbius akar cintamu yang selalu merebut rinduku kepadamu
Aku seorang tanpa nama, hanya terduduk letih dan tak berdaya
Merindukan belenggu cintamu yang dalam, berbekal keberaniaku yang dangkal aku telusuri jejak bumi ini hanya untuk menujumu di manapun kau berada yang saat ini entah tak ku ketahui…
“Tanpa rasa takut, tanpa rasa ragu, tanpa peduli adakah yang membantuku menemukanmu kelak”
Kuselami samudera kematian hanya untuk mu, yang kupasrahkan hanyalah pada-Nya,,
Karena aku yakin pada satu hal…
“jika memang kita ditakdirkan untuk bersama maka, derai ombak, badai dan karangpun kan terlewati dengan indah”
Ku taburkan bunga hitam tu,
Lalu ku persembahkan hanya untuk yang ku puja
Kau
Cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar